SPEND LESS GIVE MORE
Rebelworks Weekly Newsletter - August 2020 #2
2020-08-10
Di tengah pandemi Covid 19 ini tidak cuma kondisi kesehatan fisik & mental yang memerlukan perhatian ekstra tetapi juga kesehatan keuangan. Masa pandemi ini seakan menjadi refleksi bagi kita bahwa sangat diperlukan sikap bijak dalam perencanaan keuangan.
Financial planning atau perencanaan keuangan adalah serangkaian prinsip-prinsip utama yang kudu kita lakoni dalam mengelola keuangan kita (Mimin jouska sudah sering campaign financial literacy ini :)).
Tak pelak, problem keuangan adalah salah satu faktor utama yang sering memicu stress seseorang. Salah satu sumber utama penyebab orang susah tidur ternyata juga soal keuangan (terutama jika uangnya nggak cukup untuk bayar cicilan. hihihi..).
Nah di pagi ini, Mari coba kita ulas prinsip bijak dalam mengelola keuangan dalam sajian yang renyah ini.
# SPEND LESS.
Sebutan kekiniannya adalah “frugal living”. Secara harfiah, istilah ini berasal dari padanan kata Frugal yang berarti hemat dan Living yang artinya hidup. Menurut Prita H Ghozie, seorang financial planner, frugal living adalah gaya hidup yang mengedepankan mindset hemat namun tanpa mengesampingkan value atau nilai dari suatu barang. Maksudnya kita selalu mencoba membeli sesuatu yang memang benar-benar kita butuhkan; dan bukan sekedar keinginan atau memburu prestise dan gengsi belaka.
Hemat disini tentu tidak sama dengan hidup pelit. Bukan memangkas kebutuhan dan kelewat perhitungan, tapi lebih berhati-hati dalam mendeteksi keinginan dan mempertimbangkan pengeluaran.
Bukan berarti pula kita sama sekali tidak bisa menyenangkan diri sendiri dengan ngopi cantik di kafe kesayangan atau membeli beli hal-hal yang kita sukai. Semuanya masih bisa kita lakukan, asal tetap cerdas dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.
Sama halnya ketika membeli barang. Frugal living tidak membatasi kita untuk membeli barang-barang mahal. Namun, sebelum membelinya, pastikan kita sudah memikirkan dan mempertimbangkannya lebih dulu.
Pertimbangannya adalah pastikan barang tersebut sering digunakan. Sebab, jika barang mahal tersebut sering digunakan maka cost per wear-nya akan menjadi murah. Sehingga bisa dikatakan efisien.
#GIVE MORE.
Berbagi adalah kunci yang akan membuka pintu rejeki dari tujuh penjuru langit. Begitu kalimat indah yang selalu ingin kita dekap dengan penuh kesungguhan.
Salah satu pegiat financial behavior, Daniel Kahneman penasaran dengan kalimat apakah memang benar orang yang dermawan itu akan cenderung lebih makmur dibanding yang pelit?
Begitulah, melalui riset yang melibatkan ribuan responden dan dengan uji statistik yang mendalam, ia mencoba menguji korelasinya.
Temuannya layak disimak : secara statistik, memang sikap kedermawanan punya korelasi kuat dengan tingkat kemakmuran.
Dan ini yang penting : kebiasaan untuk memberi (give more) menjadi SEBAB kenapa orang itu makin makmur.
Jadi semakin banyak Anda memberi, maka Anda justru akan makin berlimpah rezekinya.
Maka prinsip yang layak dicatat adalah ini : the more you give, the more you get.
Temuan lain dari riset itu juga layak dicatat : orang yang suka sedekah cenderung akan lebih happy dalam hidupnya (dibanding orang yang jarang berbagi kekayaan).
Dan karena jiwanya happy, maka orang yang rajin berbagi akan lebih produktif dalam hidupnya. Dan karena makin produktif, maka orang ini cenderung akan lebih sukses hidupnya, baik dalam soal materi ataupun kehidupan pribadi.
Begitulah, prinsip utama yang layak di-genggam erat dalam perencanaan keuangan kita.
Sambil bersulang teh atau kopi hangat yang kini ada di meja Anda, mari kita bersama-sama membaca mantra ini dengan sepenuh hati : SPEND less. GIVE more.
Have a great start to the week everyone!
© Rebelworks